Istilah masuk angin sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Tapi, dalam dunia medis istilah tersebut tidak dikenal. Lalu, apa
sebenarnya yang terjadi dengan gejala masuk angin seperti rasa tidak
enak, lemas serta perut kembung?
Masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat
gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena
gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di
lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas,
diikuti mual dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk
angin. Hal ini tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Biasanya penyebab utama masuk angin adalah udara dingin yang
berlebihan. Salah satunya adalah terlalu lama di ruangan AC, bermain
hujan-hujanan, cuaca yang dingin, stres, dan lainnya. Penyebab lainnya
adalah terlalu banyak tertawa, salah makan, kurang kentut, atau karena
terlalu lelah . Hal-hal seperti itu dapat memicu gas berlebih didalam
usus dan lambung.
Masuk angin menyebabkan perut kembung, karena dibagian belakang tubuh
terdapat titik-titik saraf yang berhubungan dengan organ bagian dalam.
Jika titik-titik itu kena rangsangan , organ dalam ikut kena . Masuk
angin sebaiknya jangan dianggap remeh. Yang perlu diwaspadai adalah
masuk angin yang disertai keringat besar, rasa nyeri atau rasa berat di
dada, yang biasa disebut sebagai angin duduk . Pada kasus yang lebih
serius, masuk angin bisa menjadi gejala awal infeksi virus demam
berdarah, bila disertai lesu berat dan gejala lainnya .
Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction
atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah
ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi
pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu
mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang
menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah
menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat,
terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa
pegal-pegal.
Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas
lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir,
bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi
rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin
yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah
yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa
kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan
menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.
Kondisi yang sering disebut masuk angin itu sebenarnya bukan
penyakit. Tapi, merupakan kumpulan gejala dari menurunnya daya tahan
tubuh.
“Istilah masuk angin secara medis tidak ditemukan dalam kamus
kedokteran barat. Walaupun demikian, istilah masuk angin dapat
digambarkan berupa kumpulan gejala seperti perut kembung, mual atau
sakit kepala,” kata dr. S. Djokomuljanto, MMed (Paeds) SpA.
Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Siloam Lippo Village
Karawaci tersebut, masuk angin juga menjadi gejala awal dari infeksi
yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Biasanya, ini terjadi ketika
tubuh kelelahan dan tak mendapat nutrisi maksimal.
Daya tahan tubuh jadi menurun, sehingga mudah sekali terpapar virus
dan bakteri yang kemudian menimbulkan sederet gejala masuk angin. Ketika
sistem imunitas tubuh mampu mengatasi, gejala tersebut bisa hilang
dengan sendirinya.
Namun, jika gejala berlangsung lama, harus dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut, karena bisa jadi gejala penyakit serius.
Beberapa literatur kesehatan menyebut, masuk angin penyakitnya orang
Indonesia. Di luar negeri tidak ada istilah masuk angin. “Masuk angin
bisa jadi karena hipoglikemia (kadar gula darah rendah, di bawah
normal). Ini dipicu telat makan. Jika telat, gula darahnya drop. Lalu
keluar keringat dingin, kurang konsentrasi, sakit kepala. Intinya kurang
enak badan,” demikian Pauline mengingatkan. Orang awam memberi
pertolongan pertama dengan teh manis hangat. Rasa manis di dalam teh
berasal dari gula. Nah, gula ini yang mengatrol merosotnya kadar gula
darah.
Soal kebiasaan masyarakat Indonesia yang melakukan kerokan saat masuk
angin, dr. Djokomuljanto mengatakan bahwa dalam dunia kedokteran, belum
ada penelitian atau studi yang membuktikan bahwa kerokan benar-benar
ampuh mengatasi masalah masuk angin. Menurut dia, kerokan yang dilakukan
tak menimbulkan efek penyembuhan, tapi hanya membuat tubuh merasa lebih
nyaman.
Bahaya Kerokan Saat Masuk Angin
Prinsip dasar kerokan adalah memasukkan zat ke dalam tubuh lewat
pori-pori. Ketika kerokan, pinggiran logam mata uang menggores permukaan
kulit kita. Goresan yang berulang membuat pori-pori melebar. Tindakan
ini membuat panas tubuh (demam) lebih gampang keluar sehingga suhu tubuh
yang semula meninggi berangsur melorot. Ketika kerokan berlangsung,
pinggiran uang logam menekan permukaan kulit. Artinya, ada penekanan
seperti terjadi pemijatan.
Ini memberi efek pemanjangan pada otot-otot yang memendek karena
peradangan. Gerakan ini memberi efek positif. Rasa pegal dan nyeri
berangsur sirna seiring dengan tubuh yang diistirahatkan. Yang perlu
diperhatikan, orang sering salah kaprah soal masuk angin.
Karena dianggap sakit ringan dan biasa, biasanya penderita masuk
angin melakukan tradisi kerokan. Masyarakat Indonesia pasti sudah
mengerti betul istilah “kerokan” yang sering dilakukan saat sedang masuk
angin. Pengobatan tradisional khas Jawa ini merupakan metode pengobatan
dengan cara mengosok-gosokan semacam benda tumpul seperti koin , batu
giok , gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya
yang digunakan untuk menggosok bagian punggung . Selain benda tumpul
tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti
minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion . Cairan licin
ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang
dikerok.
Walaupun kerokan dianggap ampuh dalam mengusir gejala masuk angin,
namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan
menjadi lebih sakit. Karena Faktanya, warna merah yang dihasilkan dari
kerokan merupakan pertanda pembuluh darah halus (kapiler) di bawah
permukaan kulit pecah sehingga terlihat sebagai jejak merah di tempat
yang dikerok. Efeknya, pembuluh darah kulit yang semula menguncup akibat
terpapar dingin atau kurang gerak menjadi melebar sehingga darah
kembali mengalir deras. Penambahan arus darah ke permukaan kulit ini
meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan virus. Selain
itu, kerokan akan membuat penderita masuk angin merasa nyaman karena
saat kerokan tubuh telah melepas hormon endorfin yang mengurangi salah
satu gejala masuk angin, yaitu nyeri otot .
Asalkan tidak menjadi kebutuhan primer, kerokan tidak berbahaya.
Namun, jika terus-terusan kerokan, itu bisa mengakibatkan banyak
pembuluh darah kecil dan halus pecah. Tak hanya itu, kerokan juga bisa
menimbulkan kecanduan karena efek hormon endorfin yang dikeluarkan tadi.
Patut dicamkan, gejala penyakit jantung pun (Angina pektoris)
menyerupai masuk angin. Nyeri di dada, mual, ingin muntah, dan sakit di
dada yang tidak khas. Itu sebabnya, kita beberapa kali mendengar ada
orang masuk angin meninggal setelah dikerok.
Jadi patut diingat, masuk angin hanya istilah. Ia bukan penyakit,
melainkan gejala. Selain teh manis hangat atau wedang jahe hangat, yang
perlu Anda lakukan jika masuk angin bertandang, bertanya kepada
penderita:
“ Sudah makan belum?”
Kalau sudah, kapan terakhir kali dia makan? Bisa jadi hal ini berhubungan dengan hipoglikemia.
Untuk mengurangi rasa tersiksa dari gejala-gejala tersebut di atas,
salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat herbal yang terbuat dari
bahan alami seperti jahe, daun mint, atau madu. Tak hanya itu, Anda juga
dapat mengatur pola makan, tidur yang cukup serta olahraga ringan demi
daya tahan tubuh lebih baik.
Masuk angin ini termasuk penyakit penting tetapi kurang penting.
Penting sebab meskipun di luar negeri tidak dikenal, di Indonesia banyak
sekali penderitanya. Bisa dianggap kurang penting sebab ini termasuk
penyakit yang hilang sendiri setelah penderitanya minum teh manis hangat
atau air jahe hangat dan kerokan. Bisa juga dengan meminum teh
peppermint, karena peppermint berfungsi sebagai dekongestan, ekspektoran dan antivirus yang dapat meredakan nyeri tenggorokan dan melegakan batuk.
Penderita maag atau penderita keluhan lambung harus berhati-hati
dengan jahe. Alih-alih menyembuhkan masuk angin, jahe bisa membuat
iritasi lambung jadi tambah parah. Jahe yang merupakan rempah dari akar
ini sudah lama disebut-sebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai
dari mual dan artristis sampai infeksi saluran nafas atas.Bawang Putih
yang mengandung senyawa allicin, terbukti punya fungsi antibakteri dan
antijamur. Meminum Jus Jeruk, karena buah jeruk penuh dengan vitamin C.
Vitamin C merupakan antioksidan alami dan membantu tubuh melawan
infeksi.
Dalam mengatasi masuk angin, orang Jawa menggunakan penyembuhan
holistik, yakni berupaya mengembalikan keseimbangan Jagat Gedhe
(makrokosmos) maupun Jagat Cilik (mikrokosmos), artinya manusia berupaya
memperbaiki relasi sosial, baik dengan sesama, lingkungan alam, maupun
Tuhan. “Penyembuhan holistik melihat manusia secara komplit, artinya
pasien bukan hanya sekadar tampilan jasad yang harus dibebaskan dari
bakteri maupun penyakit fisik lainnya, melainkan lebih dari itu,” kata
antropolog UGM, Dra. Atik Triratnawati, M.A yang menjadi staf pengajar
Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM.
Penderita yang akan sembuh biasanya ditandai dengan keluarnya angin
melalui anus (kentut) atau melalui mulut (bersendawa), dan terkadang
bisa juga ditandai dengan muntah (hanya 1-2 kali,bukan terus-menerus).
Umumnya bau kentut penderita masuk angin hampir atau tidak menyengat
sama sekali.
Masuk Angin Berbeda Dengan Angin Duduk
Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk
adalah penyakit jantung iskemik didefinisikan sebagai berkurangnya
pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam iokardium. Gangguan
tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis
koroner atau apsme arteria koroner) atau kebutuhan oksigen yang
meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina
pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard.
Konon, jika kita tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya jangan
beraktivitas fisik apa pun, termasuk berhubungan seks. Lalu, apa yang
harus dilakukan? Segera pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas
penanganan Gawat Darurat Jantung. Bahkan disarankan, tidak boleh lebih
dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Syndrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru
akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya,
penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan
untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak
tanpa ada tanda-tanda sakit.
Apa Gejala Angin Duduk?
Di antaranya adalah muncul keluhan nyeri di tengah dada, seperti:
rasa ditekan, rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri dan
kanan, serta ulu hati, serta rasa terbakar dengan sesak napas dan
keringat dingin. Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi
kanan atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang
disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi). Penyempitan ini disebabkan oleh: adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah, vasokonstriksi atau
penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus, serta
Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan mengakibatkan berkurangnya
oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan
kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah
medisnya disebut angina.
[Dari berbagai sumber]
0 comments:
Post a Comment