Monday, January 13, 2014

Alang - Alang

  • Nama Ilmiah
    Nama Ilmih dari Alang - Alang (Imperata Cylindrica (L.) Beauv.)
    Sinonim: Lagurus Cylindrius L. Imperata arundinacea Cirilio
    Familia: Poaceae
  • Uraian
    Perawakan: herba, rumput, rnerayap, tinggi 30-180 cm.
    Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang.
    Daun: tunggal, pangkai saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm x 35-18cm.
    Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5 - 5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, g|uma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam) memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75~2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuning-an atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam.
    Buah: tipe padi.
    Biji:
    berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih.
    Waktu berbunga : Januari - Desember.
    Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sarnpai dengan 2700 m dpt, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi, yang baik; pada daerah-daerah yang -habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi tain, karena kebutuhan natrium yang relatiftinggi.
    Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besamya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi  positif dengan pertumbuhan alang-alang.

  • Nama Lokal
    Nama Daerah: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Aialang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Haialang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Aiang-aiang kambengan (Jawa); Kebui, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (Bali); Kii, Rii (Flores); Padengo, Padanga (Gorontaio); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon).
    Nama Asisng: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Centrai Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), Bulum (lfugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbo':w. Laos: hnhazz kh'a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee'(Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh.
    Nama Simplisia : imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang.

  • Khasiat
    Penyakit yang dapat diobati:
    Rimpang: pelembut.
    kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, Iuka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit  syaraf.
    Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan, bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap
    Efek Bioiogi dan Farmakologi:
    infusa rimpang alang-aiang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit'(Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/ kg BB berefek antipiretik pada marmot. infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/kg BB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati.
  • Medis
    Uji Klinik
    Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, dua kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun  Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah),hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagianatas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan  tunas Artemisia capillaris.
    Toksisitas:
    Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak diinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik.
    Teknologi Farmasi:
    Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif oukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.
    Pemanfaatan :
    BagianYang Digunakan: Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan

  • RamuanContoh Pamakai-an Di Masyarakat:
    Peluruh air seni:
    49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air da dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.
    Demam karenabuang air kencing berdarah:
    1. Sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini di minum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun. "Zwartwaterkoorts" (Bld): Minum rebusan akar alang alang sebagai teh.
  • Komposisi Akar:
    Metabolit yang telah ditemukan pada akar aIang aIang terdiri dari arundoin, fernenol,  isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, B-sitosterol, skopoletin, skopoIin, p-hidroksiben zaiadehida, katekol, asam klorogenat, asam (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu tunfunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3‘-dihidroksi
    katkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ékstrak yang larut-dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukah golongan senyawa flavon .tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isofiavon.

0 comments:

Post a Comment

 

Popular Posts